Monday, September 22, 2014

Pancasila Sebagai Sistem Filsafat



Secara ilmiah perlu disadari bahwa masyarakat suatu bangsa senantiasa memiliki pandangan hidup atau filsafat hidup masing-masing yang berbeda dengan bangsa lain di dunia. Begitu pula dengan bangsa Indonesia yang tidak mungkin memiliki kesamaan pandangan hidup dan filsafat hidup dengan bangsa lain. Jati diri bangsa Indonesia selalu bertolak ukur pada nilai-nilai Pancasila sebagai filsafat bangsa. Pancasila yang terdiri atas lima sila yang pada hakekatnya merupakan sistem filsafat.
Filsafat dalam bahasa Inggris yaitu philosophy, adapun istilah filsafat dari bahasa Yunani yaitu philosophia, yang terdiri dari dua kata yaitu philos (cinta) dan sophos (kebijaksanaan). Jadi secara etimologis, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran. Filsafat Negara kita adalah Pancasila yang diakui dan diterima oleh bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup. Dengan demikian Pancasila harus dijadikan pedoman dalam kelakuan dan pergaulan sehari-hari. Sebagai pandangan hidup bangsa, maka sewajarnyalah asas-asas Pancasila disampaikan kepada generasi baru melalui pengajaran dan pendidikan. Pancasila menunjukan proses terjadinya ilmu pengetahuan dan hakikat ilmu pengetahuan.
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan, yang bagian-bagiannya saling berkaitan, saling berhubungan, saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan merupakan keseluruhan yang utuh. Pancasila adalah sebuah sistem karena Pancasila merupaka suatu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Esensi seluruh sila-silanya juga merupakan suatu kesatuan. Pancasila berasal dari kepribadian bangsa Indonesia dan unsur-unsurnya telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dahulu. Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat.
Pancasila sebagai suatu sistem juga dapat dipahami dari pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu pemikiran tentang manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dengan masyarakat bangsa dan Negara. Kenyataan Pancasila yang demikian ini disebut kenyataan yang objektif, yaitu bahwa kenyataan itu ada pada Pancasila sendiri terlepas dari sesuatu yang lain atau terlepas dari pengetahuan orang. Sehingga Pancasila sebagai suatu sistem filsafat bersifat khas dan berbeda dengan sistem-sistem filsafat yang lain misalnya: liberalise, materialism, komunisme, dan aliran filsafat yang lain.