Tuesday, October 21, 2014

Makalah Cengkeh



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Tanaman cengkeh (Syzigium aromaticum) merupakan tanaman perkebunan atau industri berupa pohon dengan famili Myrtaceae. Asal tanaman cengkeh ini belum jelas, karena ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa pohon cengkeh berasal dari Maluku Utara, Kepulauan Maluku, Philipina atau Irian. Namun, dunia internasional terutama negara-negara Eropa banyak mengimpor cengkeh yang berasal dari Indonesia sehingga Indonesia dikenal sebagai negara penghasil cengkeh terbesar di dunia. Hal ini didukung dengan wilayah Indonesia yang memiliki iklim tropis.
Keberadaan tanaman cengkeh di Indonesia tidak terlepas dengan keberadaan bangsa Polinesia yang membawanya ke Indonesia (Wikipedia, 2012). Kemudian penyebaran tanaman cengkeh ke wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan dimulai pada tahun 1870. Adapun penyebaran cengkeh ke luar Indonesia dimulai dengan datangnya para penjajah ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah. Salah satu daerah yang menjadi sasaran utama para penjajah untuk berburu rempah-rempah yaitu pulau Maluku. Penyebaran rempah-rempah ke luar pulau Maluku dimulai sejak tahun 1769. Bibit tanaman ini mula-mula diselundupkan oleh seorang kapten dari Prancis ke Rumania, selanjutnya disebarkan ke Zanzibar dan Madagaskar. Sampai saat ini tanaman cengkeh telah tersebar ke seluruh dunia.
Cengkeh sudah dikenal sebagai tanaman rempah- rempah dan obat tradisional yang sangat berkhasiat. Tanaman cengkeh ini dapat tumbuh dan berkembang pada dataran tinggi kurang lebih 700 sampai dengan 1000 meter diatas permukaan laut. Khasiat dan manfaat tanaman cengkeh dalam bidang kesehatan, dan perindustrian menyebabkan tanaman ini sebagai tanaman yang paling di gemari oleh masyarakat, sehingga banyak masyarakat Indonesia yang bertempat tinggal di dataran tinggi membudidayakan tanaman cengkeh tersebut.
B.     Tujuan

1.      Untuk mengetahui morfologi dan jenis tanaman cengkeh
2.      Untuk mengetahui isi kandungan yang terdapat dalam tanaman cengkeh
3.      Untuk mengetahui manfaat tanaman cengkeh





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Morfologi dan Jenis Tanaman Cengkeh

Cengkeh merupakan salah satu tanaman perkebunan yang penting bila dibandingkan dengan tanaman perkebunan lain. Produksi cengkeh yang telah dewasa setaraf dengan karet, kelapa sawit, dan kopi. Tetapi tanaman cengkeh yang telah lanjut usia produksinya jauh meningkat, jadi lebih menguntungkan.

1.      Morfologi Tanaman Cengkeh

Cengkeh (Eugenia aromatica OK) dan Syziginium aromaticum (L) termasuk dalam famili Myrtaceae. Tanaman ini berbentuk pohon, tingginya dapat mencapai 20-30 m, dan dapat berumur lebih dari 100 tahun.
Tajuk tanaman cengkeh biasanya berbentuk kerucut, piramida, dan piramida ganda, dengan batang utama menjulang ke atas. Cabang-cabangnya amat banyak dan rapat, pertumbuhan agak mendatar dan ukuran relatif kecil jika dibandingkan dengan batang utama. Daunnya kaku, berwarna hijau atau hijau kemerahan, dan berbentuk elip dengan kedua ujungnya runcing. Daun-daun ini biasanya keluar per periode. Dalam satu periode, ujung ranting akan mengeluarkan satu set daun yang terdiri dari lima pasang. masing-masing pasang terdiri atas dua daun yang terletak saling berhadapan.
Ranting dan daun secara keseluruhan akan membentuk tajuk yang sangat indah. Bagian terbawah dari mahkota, tajuknya ada yang menjuntai sampai ke permukaan tanah, walaupun ada pula yang mencapai tinggi 1-1,5 m dari permukaan tanah. Cengkeh mempunyai empat jenis akar, yaitu akar tunggang, akar lateral, akar serabut, dan akar rambut. Akar tunggang dan akar lateral mempunyai ukuran relatif besar. Bedanya, akar tunggang tumbuh lurus ke bawah dan sedikit bercabang, sedangkan akar lateral tumbuh menyamping dan bercabang, akar serabut berukuran kecil, amat panjang, tumbuh menyamping dan kebawah dengan jumlah yang sangat banyak. Akar serabut ini memiliki banyak akar rambut berukuran sangat kecil yang berfungsi sebagai penyerap air dan unsur hara.
Ujung ranting yang telah menghasilkan bunga, biasanya tidak menghasilkan bunga pada musim berikutnya. Apabila ujung ranting telah berbunga, bisa dipastikan pada musim bunga berikutnya. Tanaman ini hanya bisa menghasilkan sedikit bunga. Pola pembungaan seperti ini menyebabkan adanya siklus panen besar dan panen kecil yang berulang 3-4 tahun sekali. Tanaman cengkeh mulai berbunga pada umur 4,5-8,5 tahun, tergantung dari jenis dan lingkungannya. Bunga ini merupakan bunga tunggal, berukuran kecil (panjang 1-2 cm), dan tersusun dalam satu tandan yang keluar pada ujung-ujung ranting. Setiap tandan terdiri dari 2-3 cabang malai yang bisa bercabang lagi atau langsung mendukung 2-3 tangkai bunga. Jumlah bunga pertandan malai bisa mencapai lebih dari lima belas kuntum. Bakal bunga biasanya keluar setelah pasangan daun kelima dari satu set daun termuda telah dewasa atau mencapai ukuran normal. Fase ini disebut fase mepet dua. Bakal bunga ini kadang-kadang sudah keluar setelah daun pertama, kedua, atau ketiga tidak lagi membentuk bakal daun, tetapi langsung membentuk bakal bunga. Fase ini disebut fase mepet muda. Bakal bunga dapat dibedakan dari bakal daun. Bakal bunga berwarna hijau, berujung tumpul, dan ruas di bawahnya sedikit membengkak, sedang bakal daun berwarna merah dan berujung lancip.

2.       Tipe-Tipe Tanaman Cengkeh

Di Indonesia banyak sekali ditemukan tipe-tipe tanaman cengkeh dan diantara satu dengan yang lainnya sulit dibedakan. Misalnya cengkeh tipe ambon, tipe raja, tipe indari, tipe dokiri, tipe cengkih afo, dan tipe tauro. Perkawinan antara berbagai tipe itu membentuk tipe baru yang sulit digolongkan. Untuk mempermudah pengenalan, cengkeh di Indonesia dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu si putih, si kotok, zanzibar, dan ambon.

a.       Si Putih
Daun berwarna hijau muda (kekuningan) dengan daun relatif besar. Cabang-cabang yang utama mati sehingga percabangan seolah baru dimulai pada ketinggian 1,5-2 m dari permukaan tanah. Cabang dan daun jarang sehingga kelihatan kurang rindang. Mahkota berbentuk bulat atau agak bulat, relatif besar dari si kotok dengan jumlah bunga pertandan kurang dari 15 kuntum. Bunga masak tetap berwarna hijau muda. Atau putih tidak berubah menjadi kemerahan. Tangkai bunganya relatif panjang, mulai berproduksi umur 6,5-8,5 tahun sejak disemaikan. Produksi kualitas bunganya rendah.

b.      Si kotok
Daun pada awalnya berwarna hijau muda kekuningan kemudian berubah menjadi hijau tua dengan permukaan atas licin dan mengkilap. Helaian daunnya agak langsing dengan ujung agak membulat cabang yang utama tetap hidup sehingga percabangannya kelihatan rendah sampai permukaan tanah. Ruas daun dan cabang rapat serta rimbun. Mahkota bunga berbentuk piramid atau silindris. Bunganya relaitif kecil dibandingkan dengan si putih, bertangkai panjang, jumlah bunga 20-50 kuntum pertandan. Mulai berbunga pada umur 6,5-8,5 tahun. Bunganya berwarna hijau ketika masih muda dan menjadi kuning saat matang dengan pangkal bertwarna merah. Adaptasi dan produksinya lebih baik daripada si putih, tetapi lebih rendah daripada zanzibar. Cengkeh tipe sikotok ini termasuk tipe cengkeh dengan kualitas sedang.

c.       Tipe Zanzibar
Tipe ini merupakan cengkeh terbaik karena mempunyai daya adaptasi yang luas, berproduksi tinggi, berkualitas baik, sehingga sangat dianjurkan untuk dibudidayakan. Daun pada mulanya berwarna merah muda kemudian berubah menjadi hijau tua mengkilap pada permukaan atas dan hijau pucat memudar pada bagian bawah. Pangkal tangkai daun berwarna merah. Bentuk daunnya agak langsing dengan bagian terlebar tepat di tengah. Ruas daun dan percabangannya rapat merimbun. Cabang utama yang pertama hidup, sehingga tajuknya raqpat dengan permukaan tanah. Sudut-sudut cabangnya lancip (kurang dari 45o) sehingga mahkotanya berbentuk kerucut. Tipe ini mulai berbunga pada umur 4,5-6,5 tahun sejak disemaikan. Bunganya agak langsing, bertangkai pendek, ketika muda berwarna hijau dan berubah menjadi kemerahan setelah matang petik. Percabangan bunaga banyak dengan jumlah bisa lebih dari 50 kuntum per tandan

d.      Tipe Ambon
Tipe cengkeh ini tidak dianjurkan untuk ditanam karena produksi dan daya adaptasinya rendah, serta kualitas hasil yang kurang baik.daun muda berwarna hijau muda atau merah muda, lebih muda daripada daun tipe zanzibar. Permukaan atas daun berwarna hijau tua dan kasar,sedangkan bagian bawahnya berwarna hijau keabu-abuan. Daunnya agak lebarkira-kira 2/3 kali panjangnya. Cabang dan daunnya jarang sehingga kurang rimbun. Mahkota agak bulat atau bulat, bagian atas agak tumpul, sedangkan bagian bawahnya agak meruncing. Cabang-cabangnya mati sehingga seolah percabangannya mulai pada ketinggian 1,5-2 m. Tipe ini mulai berbunga pada umur 6,5-8,5 tahunsejak disemaikan. Bunganya gemuk dan bertangkai panjang, berwarna hijau saat muda, dan kuning pada saat matang petik.percabangan bunganya sedukit dengan jumlah bunga kurang dari 15 kuntum pertandan.

B.     Kandungan Gizi dalam Tanaman Cengkeh

Cengkeh biasa diolah dalam keadaan kering. Cengkeh yang  biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia memiliki kandungan  energi sebesar 292 kilokalori, protein 5,2 gram, karbohidrat 57,4 gram, lemak 8,9 gram, kalsium 740 miligram, fosfor 100 miligram, dan zat besi 5 miligram.  Selain itu di dalam Cengkeh Kering juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Cengkeh Kering, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.

Nutrient
Units
Value per 100 gram
Energi
KKl
292
 Protein 
Gram
5,2
Karbohidrat
Gram
57,4
Lemak
Gram
8,9
Kalsium
Milligram
740
Fosfor
Milligram
100
Zat besi
Milligram
5
Vitamin A
IU
0
Vitamin B1
Milligram
0
Vitamin C
Milligram
0





C.    Manfaat Tanaman Cengkeh

Pada umumnya, cengkeh dijadikan bahan masakan. Di Indonesia cengkeh menjadi bahan masakan yang paling sering digunakan.  Selain menjadi bahan masakan, tanaman tropis yang berasal dari Maluku ini sudah banyak dibudidayakan untuk diambil bunga dan minyaknya. Minyak cengkeh (Eugniae aromatica) dapat dihasilkan dari penyulingan serbuk kuntum cengkeh kering (clove oil), serbuk tangkai kuntum cengkeh (clove stem oil), dan daun cengkeh kering (clove leaf oil). Minyak cengkeh banyak dimanfaatkan oleh dokter gigi sebagai penghilang rasa sakit. Selain itu, tanaman ini juga digunakan dalam industri farmasi, dan wewangian.
o   Sebagai obat tradisional cengkeh memiliki khasiat mengatasi sakit gigi, sinusitis, mual dan muntah, kembung, masuk angin, sakit kepala, radang lambung, batuk, terlambat haid, rematik, campak, dan lain-lain.
o   Adapun khasiat  lain yaitu, dapat mencegah peradangan karena berbagai zat aktif seperti flavanoid ditemui pada minyak asli cengkeh. Flavanoid bekerja dengan sifat anti inflamasinya sehingga akan mengurangi peradangan pada gejala penyakit rematik misalnya. Rasanya yang hangat juga bisa menjadi ekspektoran untuk mengobati berbagai kondisi gangguan saluran pernapasan.
o   Mengandung nutrisi penting. Berbagai vitamin, kalsium dan magnesium merupakan nutrisi penting bagi tubuh dan cengkeh menyediakannya sebagai khasiat dari alam. Bahkan terdapat zat yang menyediakan energi pada cengkeh yang juga mengandung serat
o   Menyehatkan jantung. Sudah sejak lama penyakit jantung manjadi momok menakutkan penduduk dunia. Kandungan Eugenol pada cengkeh berfungsi untuk mencegah pembekuan pada darah yang mencegah terjadinya gejala penyakit stroke.
o   Meredakan batuk. Mengunyah cengkeh dapat menyembuhkan batuk gatal ditenggorokan. Rasanya mungkin sedikit getir dan ada pahitnya, tetapi kandungan kimia dalam cengkeh adalah ekspektoran alami yang mengencerkan dahak.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil yakni:

1.      Cengkeh merupakan tanaman perkebunan atau industri berupa pohon dengan famili Myrtaceae. Asal tanaman cengkeh ini belum jelas, karena ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa pohon cengkeh berasal dari Maluku Utara, Kepulauan Maluku, Philipina atau Irian. Namun, dunia internasional terutama negara-negara Eropa banyak mengimpor cengkeh yang berasal dari Indonesia sehingga Indonesia dikenal sebagai negara penghasil cengkeh terbesar di dunia.
2.      Cengkeh sudah dikenal sebagai tanaman rempah- rempah dan obat tradisional yang memiliki banyak khasiat.
 

DAFTAR PUSAKA

Wikipedia. 2012. cengkeh. http://id.wikipedia.org/wiki/Mengkudu